Dari sekian banyak event-event pariwisata yang di gelar Pemkab Lombok Barat (Lobar) atraksi budaya Male’an sampi (Karapan Sapi) menjadi andalan Pemkab Lobar. Seperti event lainnya, Male’an Sampi juga diupayakan dapat merangsang minat para wisatawan berkunjung ke Lobar khususnya.
Demikian disampaikan Bupati Lobar Drs. H. Iskandar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Setda Lobar Ir. Rahmat Agus Hidayat, M.M dalam acara Male’an Sampi di Narmada, Senin (14/4) kemarin. Dikatakan,Male’an Sampi merupakan satu dari sekian banyak peninggalan budaya yang patut untuk dilestarikan untuk membantu menunjang pariwisata ke depan. ‘’Kita berharap agar event Male’an Sampi ini bisa menghipnotis wisatawan untuk berkunjung ke Lobar,’’ harapnya.
Ketua Panitia Male’an Sampi, H. L. Suhaemi mengatakan, kegiatan tradisional Male’an Sampi sudah dikenal dan digemari oleh masyarakat petani maupun peternak sapi sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda sekitar abad ke-18 dan juga saat pemerintahan Jepang. Kegiatan itu terus berlangsung dibuktikan dengan adanya gambar Bendera Jepang pada Serumpungan atau kerotok sapi yang dipertandingkan. ‘’Kegiatan ini terus dipertahankan sampai sekarang, terutama di Narmada,’’ tambahnya.
Dalam Bahasa Sasak Lombok Male’an Sampi terdiri dari dua kata yakni, Male’an yang berarti memalek atau mengejar dan kata Sampi berarti Sapi. Dalam Male’an Sampi ini, yang dikedepankan adalah kemampuan seseorang mengendalikan sepasang sapi yang dilengkapi dengan beberapa perlengkapan seperti Gau, Ayuga, Samet, dan Serumpungan atau Kerotok. ‘’Kegiatan itu diadakan pada sebidang tanah sawah datar dengan panjang kurang lebih 100 meter dalam keadaan terendam air,’’ katanya menambahkan.
Lebih jauh Suhaemi mengatakan, pasangan-pasangan sapi yang akan dipertandingkan dalam arena Male’an Sampi terlebih dahulu dihias kemudian diarak diiringi kesenian daerah Lombok, seperti Gamelan Kamput, Batek Baris Lingsar, Tawak-tawak dan sebagainya.
Dalam acara tersebut, penonton yang memadati pinggir arena cukup banyak, namun dari sekian banyak penonton atau pengunjung yang datang hanya segelintir wisatawan asing yang datang. Padahal Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Lobar sudah gencar melakukan promosi sampai ke luar negeri, seperti Cina, Singapura, Australia, serta dataran Eropa seperti Jerman yang dilaksanakan baru-baru ini.
Sumber : Suara NTB
0 komentar:
Posting Komentar