Selasa, 29 April 2008

Ayo, Tinggalkan Jejak Sejarah di Lereng Rinjani

Para wisatawan atau pendaki Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kini bisa meninggalkan jejak mereka di jalur pendakian. Bukan jejak yang biasanya merusak, seperti coretan di batang pohon atau bebatuan, tapi nama mereka akan diabadikan sebagai nama pohon. Caranya mudah, tanam satu pohon di jalur pendakian Rinjani dan nama penanamnya akan menjadi nama pohon itu.



“Bibitnya kami sediakan gratis, untuk ditanami oleh wisatawan asing maupun wisatawan Nusantara,” ujar Arief Tungkagie, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kepada Kompas hari Jumat (25 /4) di Mataram.
Arief menjelaskan, setiap wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani disediakan bibit tanaman untuk ditanam di sepanjang jalur pendakian. Penanaman ini bertujuan untuk kepentingan konservasi. Selain itu, juga untuk memberikan kesan khusus bagi wisatawan yang secara rutin mengunjungi Lombok.

Gunung Rinjani (3.726 M) adalah obyek wisata alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok. Dewasa ini beberapa jalur pendakian mengalami degradasi akibat perambahan dan kebakaran hutan. Akibatnya, populasi pohon endemik terus menipis. Iklim di jalur pendakian pun menjadi kian panas.

Perubahan iklim yang semula sejuk menjadi panas itu terasa jika pendakian ditempuh lewat jalur timur (Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur). “Panasnya cuaca ditandai antara lain dengan hanya ditemuinya savanna pada pos 1 dan pos 2. Sementara, pada pos 3 ditumbuhi populasi cemara gunung,” kata Asmuni, dari Rinjani Trekking Management Boarding.

Karenanya di kawasan TNGR (41.330 ha) maupun kawasan Hutan Lindung Gunung Rinjani (125.000) itulah, pihak TNGR melakukan upaya pemulihan. Tiap wisatawan disediakan bibit pohon endemik seperti pohon cemara gunung, kelokos dan bajur untuk ditanam pada jalur pendakian, umumnya pintu keluar-masuk sebelah barat (Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Barat).

Monitor

Dua minggu terakhir, sejak pendakian dibuka ke Rinjani 1 April lalu, sekitar 1.500 bibit pohon tadi sudah ditanam di jalur pendakian sebelah barat, selain sekitar 3.000 bibit pohon cemara yang ditanam di jalur pendakian sebelah timur.

Dari 23 km kawasan yang jadi sasaran, baru 5 km kawasan yang ditanami pohon oleh wisatawan. “Pohon ini kami monitor, diberi nama si penanamnya. Jika tanaman itu mati karena erosi misalnya, kami ganti dan tetap dikalungi nama si penanamnya,” tutur Arief. Dalam kurun waktu tertentu, pertumbuhan pohon itu diinformasikan ke penanamnya agar tergugah niatnya berkunjung ke Lombok sekaligus melihat langsung ke lokasi di mana tanaman itu ditanamnya dahulu.

Tahun 2007 tercatat 4.542 wisatawan asing dan sekitar 5.000 wisatawan Nusantara mendaki Gunung yang memiliki Kaldera Danau Segara Anak (seluas 11.000 meter persegi) itu. “Dua minggu lalu tercatat 132 wisatawan asing yang mendaki, baik yang mendaki sampai Danau Segara Anak maupun ke puncak Rinjani, tutur Arief.

Sumber : Kompas

0 komentar:

Advertise

Get paid To Promote at any Location
 
Website ini dikelola oleh: Terune Sasak  |    Content by : MusiM