Giri Menang Lobar OL) (Dalam rangka menyambut Visit Indonesia Year (VIY) tahun 2008, secara nasional, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ditargetkan mencapai tujuh juta orang. 118 juta untuk wisatawan nusantara (wisnu). Untuk memperoleh target tersebut, pemerintah telah menetapkan sedikitnya seratus even yang bakal digelar di daerah-daerah.
Untuk menyambut kegiatan nasional tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, melalui Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Diparsenibud Lobar), oleh pemerintah pusat yang domotori Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), telah ditetapkan, Festival Senggigi sebagai agenda even yang harus digelar.
Kepala Diparsenibud Lobar, Drs. Tjok Sutendra Rai, MM ketika dimintai keterangannya menjelaskan, secara global di wilayah NTB, Kementerian Budpar RI, telah menetapkan lima agenda even.
“Kita di Lobar kena satu even yaitu, Festival Senggigi,” papar Tjok di ruang kerjanya Jumat (18/1).
Ditambahkan, lima agenda di NTB tersebut dirinci Tjok, Uap-Uap di Bima, UU Intertional Surving-Dompu, Bau Nyale-Lombok Tengah, Bulan Apresiasi Budaya (BAB)-Kota Mataram dan Festival Senggigi-Lobar.
Ditanya target pencapaian jumlah wisman ke Lobar, menurut Tjok, oleh pusat tidak ditargetkan jumlah pencapaian, melainkan daerah sendiri yang menargetkan. Untuk tahun 2007 lalu, pihaknya mencapai target sebesar 250 ribu wisman. Sementara tahun 2008 ini, kata Tjok, ditargetkan 300 ribu orang wisman. “Mudah-mudahan tercapai, asal semua komponen masyarakat mendukung, terutama keamanan,” paparnya.
Sebagai Support of Event, Festival Sengigi yang biasa di gelar pada bulan Juli tiap tahun, telah mampu menyedot banyak wisatawan. Diparsenibud Lobar, sengaja menggelar even tersebut pada tiap bulan Juli. Karena menurut Tjok, pada bulan tersebut, kunjungan wisatawan sedang mencapai puncak. Untuk menyemarakkan kegiatan, Diparsenibud tidak merasa risih untuk mengundang sejumlah artis ibu kota, budayawan, seniman, pelaku pariwisata serta beberapa daerah yang ingin mempromosikan kegiatan pariwisatanya.
Disinggung kasus pengerusakan tembok pembatan di Batulayar, Tjok mengungkapkan, itu hanya insiden kecil yang sifatnya pribadi. Ijin operasional dari pemiliknyapun belum sampai ke Diparsenibud. Dan dilihat dari sudut pariwisata, tidak menghasilkan dampak yang berarti.
Sumber : www.sasak.org
0 komentar:
Posting Komentar